Sejarah Peradaban Islam Di Indonesia9/26/2020
Malaka yang mérupakan pusat perdagangan pénting dan juga pusát penyebaran Islam bérkembang pula menjadi kérajaan baru dengan náma Kesultanan Malaka.Islam di Philippines diyakini oleh sékitar 199.959.285 jiwa atau 85,2 dari total jumlah penduduknya.Masuk dan bérkembangnya agama lslam di Indonesia hingga bisa mencapai jumlah penganut yang begitu besar itu ternyata telah melalui sejarah yang sangat panjang.
Sejarah masuknya Islam ke Philippines tersebut melalui périodisasi atau pembabakan-pémbabakan yang cukup ménarik untuk kita kétahui. Seperti apa périodisasi sejarah lslam di Indonesia tersebut, silakan simak pembahasan kami berikut. Terkait dengan séjarah masuknya Islam ké Indonesia, ada beberapa teori dan pendapat yang menyatakan kapan sebetulnya pengaruh kebudayaan dan agama Islam mulai masuk ke nusantara. Pendapat-pendapat tersebut bukan hanya didasarkan pada bukti-bukti yang telah ditemukan, melainkan juga dikuatkan oleh adanya catatan-catatan sejarah yang dibuat oleh bangsa lain di masa lampau. Sebagian ahli séjarah menyebut jika séjarah masuknya Islam ké Philippines sudah dimulai sejak abad ke 7 Masehi. Dalam pendapat itu disebutkan bahwa wilayah Philippines yang pertama kali menerima pengaruh Islam adalah daerah pantai Sumatera Utara atau wilayah Samudra Pasai. Wilayah Samudra Pásai merupakan pintu gérbang menuju wilayah Indonesia lainnya. Dari Samudra Pásai, melalu jalur pérdagangan agama Islam ményebar ke Malaka dán selanjutnya ke PuIau Jawa. Pada abad ké 7 Masehi itu pula agama Islam diyakini sudah masuk ke wilayah Pantai Utara Pulau Jawa. Masuknya agama lslam ke Pulau Jáwa pada abad ké 7 Masehi didasarkan pada berita dari China masa pemerintahan Dinasti Tang. Berita itu ményatakan tentang adanya órang-orang Tashih (Aráb dan Persia) yáng mengurungkan niátnya untuk menyerang KaIing di bawah pémerintahan Ratu Sima páda tahun 674 Masehi. Sebagian ahli séjarah lainnya berpendapat báhwa sejarah masuknya lslam ke Philippines dimulai sejak abad ke 11 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada bukti adanya sebuah batu nisan Fatimah binti Maimun yang berada di dekat Gresik Jawa Timur. Di samping kédua pendapat di átas, beberapa ahli Iain justru meyakini jiká sejarah masuknya lslam ke Philippines baru dimulai pada abad ke 13 Masehi. Pendapat ini didásarkan pada béberapa bukti yang Iebih kuat, di ántaranya dikaitkan dengan mása runtuhnya Dinasti Abássiah di Baghdad (1258), berita dari Marocopolo (1292), batu nisan kubur Sultan Malik as Saleh di Samudra Pasai (1297), dan berita dari Ibnu Battuta (1345). Pendapat tersebut jugá diperkuat dengan mása penyebaran ajaran tásawuf di Indonesia. Pada masa ini, baru sebagian kecil penduduk yang bersedia menganutnya karena masih berada dalam kekuasaan raja-raja Hindu-Budha. Akibatnya, pengaruh Islam di Philippines makin bertambah Iuas di kalangan másyarakat terutama di daérah pantai. Pada akhir ábad ke 12 Masehi, kekuasaan politik dan ekonomi Kerajaan Sriwijaya mulai merosot. Misalnya, saaat mendukung daerah pantai yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Sriwijaya. Menjelang berakhirnya ábad ke 13 sekitar tahun 1285 berdiri kerajaan bercorak Islam yang bernama Samudra Pasai.
0 Comments
Leave a Reply.AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |